Di dunia pertanian dan perkebunan komponen biaya pepupukan rata rata mencapai 20 – 60% dari total biaya produksi, sehingga dengan peningkatan effisiensi penggunaan pupuk otomatis dapat mengurangi biaya produksi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya pupuk adalah dengan cara, menghilangkan atau mengurangi faktor – faktor yang mengakibatkan rendahnya daya dukung lahan . Faktor utama yang menyebabkan rendahnya daya dukung lahan adalah rendahnya aktifitas mikroba, dan bahan organic tanah di daerah perakaran. Mikroba dimaksud adalah mikroba yang bermanfaat dalam proses penyediaan hara baik yang berasal dari pupuk maupun dari udara dan tanah, seperti penambat N, pelarut P dan pemantap agregat tanah.
Dikarenakan oleh hal tersebut di atas salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah yaitu dengan cara menambahkan mikroba dimaksud ke daerah perakaran tanaman.
Biofertilizer atau pupuk hayati yang di formulasikan dengan bahan aktif mikroba berperan positif dalam proses pelarutan hara dalam tanah dan penambatan N dari udara untuk mengatasi masalah rendahnya daya dukung tanah akibat rendahnya aktivitas mikroba.
Pupuk hayati itu sndiri tidak mengandung unsur hara N,P,K atau unsur lainnya, tetapi mikroba yang ada didalam nya mampu meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman sehingga penggunaan pupuk konvensional/kimia lebih efisien.
Bio fertilizer yang diberi nama PHE (pupuk hayati “Emas”,) EMAS singkatan dari Enhancing Microbial Activities in The Soils mampu menghemat dosis pupuk konvensional hingga 50%, sehingga biaya pupuk dapat dihemat tanpa menimbulkan penurunan produksi dan/atau kesuburan tanah.
Pupuk Hayati Emas (PHE)
Mutu/kualitas pupuk hayati ditentukan oleh 2 (dua) faktor yang paling dominan yaitu isolat dan bahan pembawa.
Isolat : – Jenis, populasi,dan aktivitas
Kemampuan bersaing dengan mikroba lain di dalam tanah.
Bahan Pembawa : – Mudah bereaksi
- Kandungan bahan organik/nutrisi
- Menjamin daya hidup mikroba sampai batas waktu tertentu.
Bahan aktif PHE :
- Azospirillum sp, yaitu bakteri penambat N – bebas
- Azotobacter sp, yaitu bakteri penambat N dan pemantap agregat tanah.
- Aeromonas sp, yaitu bakteri pelarut P.
- Aspergillus sp, yaitu fungi/jamur pelarut P dan pemantap agregat tanah.
Keempat mikroba tersebut tidak bersifat pathogen, namun sebaliknya menghasilkan senyawa yang berperan dalam proses pelarutan hara didalam tanah.
Adapun senyawa dimaksud berupa enzim dan asam – asam organik yang berfungsi membantu penyediaan hara dan/atau mematahkan ikatan – ikatan yang menyebabkan unsur hara tertentu tidak tersedia bagi tanaman.
- Spesifikasi teknis :
- Bentuk : Granul diameter 2 – 3 mm.
- Warna : Putih kelabu.
- Kandungan mikroba :
- Azospirillum sp,.
- Azotobacter sp,.
- Aeromonas sp,.
- Aspergillus sp,.
- Dosis yang diperlukan per jenis tanaman :
- Dosis PHE pada tanaman di pembibitan
Jenis tanaman | Dosis PHE |
Kelapa Sawit Kelapa Karet Teh Kakao Kopi | 12.5 g /bibitan/semester 10 g /bibitan/semester 14 g /bibitan/semester 3.25 g /bibitan/semester 3.25 g /bibitan/semester 3.25 g /bibitan/semester |
2. Dosis PHE pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Jenis Tanaman | Dosis PHE |
Padi Jagung Kedelai Kentang Tebu Teh ( TM ) Karet ( TM ) Kakao ( TM ) Kelapa Sawit ( TM ) Kelapa ( TM ) Kopi Nanas | 60-120 kg/ha/musim 50-100 kg/ha/musim 60-120 kg/ha/musim 200-500 kg/ha/musim 125-250 kg/ha/tahun 125-250 kg/ha/tahun 75-150 g/phn/tahun 75-150 g/ph/tahun 250-500 g/ph/tahun 150-300 g/ph/tahun 75-150 g/ph/tahun 125-250 kg/ha/tahun |
- Cara Aplikasi :
- Cara aplikasi terbaik PHE adalah dengan cara dibenamkan dan ditutup dengan tanah sehingga mikroba dapat langsung berkembang didalam tanah.
- Pada tanaman padi sawah PHE dapat ditebar di permukaan tanah pada kondisi air tidak tergenang/ macak – macak sebelum dilakukan pemupukan kimia.
- Pada tanaman teh dengan kemiringan >30 derajat dan tajuk tanaman belum menutup, PHE harus diberikan dengan cara dibenamkan diantara barisan tanaman.
- Pemupukan hanya dilakukan pada saat tanah dalam kondisi lembab.
Pemupukan dilakukan setelah dilakukannya pengendalian gulma (weeding).