PT. Bio Industri Nusantara

KOMPOTA

Pendahuluan

Penggunaan pupuk kimia yang terus – menerus dapat mengakibatkan turunnya kandungan bahan organik tanah yang pada akhirnya akan merusak struktur tanah.  Struktur tanah yang tidak memadai akan menyebabkan tidak efektifnya pemupukan, dikarenakan pupuk yang diberikan sebagian besar hilang dan tentunya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.  Struktur tanah juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan penyediaan air, udara, dan hara, serta populasi mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

Tanah – tanah dengan kandungan liat tinggi cenderung memiliki aerasi buruk, dimana pada musim hujan tanah tersebut mudah jenuh air, dan berubah menjadi sangat keras pada musim kemarau sehingga menghambat pertumbuhan akar tanaman. Pada kondisi jenuh air dan aerasi yang buruk, hara N yang ada di dalam tanah akan direduksi menjadi N2 yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.  Penggunaan pupuk organik pada tanah-tanah dengan kadar liat tinggi, bertujuan untuk meningkatkan kandungan bahan organik, sehingga tanah menjadi lebih gembur,  aerasi tanah lebih baik, dan aktivitas biologi  serta ketersediaan hara tanah meningkat.

Sebaliknya, tanah – tanah dengan kandungan pasir tinggi memiliki  kemampuan menyimpan air dan hara rendah sehingga hara mudah hilang tercuci (leaching) dan tidak dapat dimanfatkan oleh tanaman. Penggunaan pupuk organik pada tanah berpasir juga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga kemampuan menyimpan, dan menyediaakan air,  serta hara secara otomatis meningkat.

 

Pupuk KOMPOTAÅ

Pupuk organik KOMPOTAÅ dibuat dari kotoran ternak dan sisa – sisa tanaman yang telah mengalami proses dekomposisi diperkaya dengan menggunakan 3 jenis mkroba. Ketiga mikroba tersebut tidaklah bersifat pathogen, malah sebaliknya selain mampu menambat N-udara, melarutkan P, dan memantapkan agregat, juga menghasilkan asam-asam organik, enzim, dan hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman (growth promoting substances).

 

Spesifikasi Teknis :

  • Bentuk             : Bubuk ( Bulk )
  • Warna : Hitam kecoklatan
  • Kadar Air (%) : 30 -50
  • pH H2o ( 1:5 ) : 7,1 -7,5
  • C organik (%) : 25 – 30
  • N total (%) : 1,5 – 1,8
  • C/N ratio : ≤ 25
  • P2O5 (%) : 1,8 – 2,5
  • K2O (%) : 1,8 – 2,5

 

Dosis  :

No. Komoditas Dosis KOMPOTAÅ
1 Tanaman keras (Teh, sawit, karet, kopi, coklat) 2000 – 4000 kg/ha/tahun
2 Tanaman semusim dan sayuran 2000 – 3000 kg/ha/musim
3 Tanaman hias (dalam pot) 20% dari media tanah

 

Cara Aplikasi :

Penggunaan KOMPOTAÅ sebaiknya dicampur dengan tanah melalui penggarapan tanah atau dengan cara dibenam ataupun ditabur di permukaan tanah. Penggunaan KOMPOTAÅ dilaksanakan pada saat tanah dalam kondisi lembab sebelum aplikasi pupuk kimia. Pada saat digunakan kondisi KOMPOTAÅ tidak diperbolehkan dalam keadaan kering, apabila KOMPOTAÅ dalam keadaan kering agar terlebih dahulu dibasahi dengan air sampai kondisi optimal yaitu kadar air 30% – 50%.

Beberapa cara penggunaan KOMPOTAÅ :

–          Polybag : KOMPOTAÅ dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:5 ( 1 bagian KOMPOTAÅ dan 5 bagian tanah)
–          Penanaman baru tanaman tahunan : KOMPOTAÅ diberikan di lubang tanam dengan jumlah sesuai dengan jenis tanaman yang akan di tanam
–          Tanaman di lapangan : KOMPOTAÅ dibenam dengan tanah dalam kondisi lembab.
Share on Whatsapp
Bisa kami bantu?

Bila membutuhkan bantuan / informasi lebih lanjut silakan hubungi kami.

Customer Support

CS 1

Online

Customer Support

CS 2

Online

CS 1

Halo 00.00

CS 2

Halo 00.00